Mobil matic semakin populer di Indonesia karena kemudahan dalam pengoperasiannya. Dibandingkan mobil manual, transmisi otomatis memberikan kenyamanan lebih, terutama saat menghadapi kemacetan di perkotaan. Namun, agar performanya tetap optimal, memerlukan perawatan khusus, terutama pada mesinnya.
Tanpa perawatan yang tepat, bisa mengalami berbagai masalah seperti hentakan saat perpindahan gigi, overheat, atau bahkan kerusakan transmisi yang biayanya sangat mahal. Oleh karena itu, berikut adalah cara merawat dan memelihara mesin mobil matic agar tetap awet dan bekerja dengan optimal.
Rutin Mengganti Oli Transmisi

Salah satu bagian terpenting dalam perawatan mobil matic adalah mengganti oli transmisi secara rutin. Oli ini berfungsi sebagai pelumas dan pendingin bagi komponen-komponen dalam sistem transmisi otomatis.
Kapan Harus Mengganti Oli Transmisi?
- Setiap 20.000 – 50.000 km, tergantung pada jenis oli yang digunakan.
- Jika mobil sering digunakan dalam kondisi berat, seperti stop-and-go di kemacetan atau membawa beban berat, maka pergantian oli harus lebih sering.
Ciri-Ciri Oli Transmisi yang Harus Diganti
- Warna oli berubah menjadi lebih gelap dan pekat.
- Transmisi terasa kasar atau terjadi hentakan saat perpindahan gigi.
- Ada bau terbakar dari oli yang keluar dari mesin.
Gunakan Oli yang Sesuai dengan Spesifikasi Pabrik Mobil Matic

Memiliki spesifikasi oli transmisi yang berbeda. Menggunakan oli yang tidak sesuai bisa menyebabkan kerusakan pada sistem transmisi. Pastikan untuk selalu menggunakan ATF (Automatic Transmission Fluid) yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan Anda.
Jenis-Jenis Oli Transmisi Matic
- ATF Dexron: Banyak digunakan pada mobil-mobil buatan Jepang dan Amerika.
- ATF SP-IV: Direkomendasikan untuk beberapa mobil Hyundai dan Kia.
- CVT Fluid: Khusus untuk matic dengan sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission).
Hindari Menginjak Gas dan Rem Secara Bersamaan Pada Mobil Matic

Banyak pengemudi mobil matic yang tanpa sadar menginjak gas dan rem secara bersamaan, terutama saat berada di tanjakan. Kebiasaan ini bisa menyebabkan keausan pada komponen transmisi dan berisiko merusak kopling.
Jika mobil berhenti di lampu merah atau di tanjakan, lebih baik menggunakan rem tangan (handbrake) daripada menahan rem dengan kaki sambil tetap menginjak gas.
Pahami Posisi Tuas Transmisi Mobil Matic dengan Benar

Banyak pengemudi yang tidak memahami cara penggunaan tuas transmisi dengan benar, yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada gearbox. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Jangan langsung pindah dari “D” (Drive) ke “R” (Reverse) tanpa berhenti total. Hal ini bisa merusak komponen dalam gearbox.
- Gunakan posisi “N” (Neutral) jika berhenti lama. Jika berhenti lebih dari 30 detik, sebaiknya pindahkan ke posisi netral untuk mengurangi beban kerja transmisi.
- Gunakan “L” atau “2” di jalan menanjak atau menurun. Posisi ini memberikan torsi lebih besar agar mobil tetap stabil.
Periksa Kondisi Kampas Rem Secara Berkala

Mobil matic lebih sering menggunakan rem dibandingkan mobil manual karena tidak adanya engine brake yang signifikan. Hal ini menyebabkan kampas rem lebih cepat aus.
Tanda-Tanda Kampas Rem Mulai Menipis
- Ada suara gesekan saat mengerem.
- Pedal rem terasa lebih dalam dari biasanya.
- Rem terasa kurang responsif.
Pastikan untuk mengganti kampas rem sebelum benar-benar habis agar tidak merusak cakram atau komponen lain di sistem pengereman.
Jangan Langsung Tancap Gas Saat Mesin Masih Dingin

Saat baru dinyalakan, mesin dan oli transmisi membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai suhu optimal. Jika langsung menginjak gas dengan keras, maka komponen transmisi bisa mengalami tekanan berlebihan.
Disarankan untuk:
- Diamkan mesin selama 1-2 menit sebelum mulai berkendara.
- Kendarai mobil dengan kecepatan rendah selama beberapa menit sebelum berakselerasi lebih cepat.
Pastikan Radiator dalam Kondisi Baik

Mobil matic memiliki sistem pendinginan tambahan untuk transmisi, yang terhubung dengan radiator utama. Jika radiator tidak berfungsi dengan baik, maka suhu oli transmisi bisa naik dan menyebabkan kerusakan pada gearbox.
Cara Merawat Radiator Mobil Matic
- Gunakan cairan coolant yang sesuai, jangan hanya mengisi dengan air biasa.
- Bersihkan radiator secara berkala agar tidak ada kotoran yang menyumbat.
- Periksa selang radiator untuk memastikan tidak ada kebocoran.
Lakukan Servis Berkala di Bengkel Resmi

Agar mobil matic tetap awet, lakukan servis berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Servis ini mencakup pengecekan oli transmisi, filter udara, sistem pendingin, dan berbagai komponen lainnya.
Jadwal Servis Mobil Matic yang Disarankan
- Setiap 10.000 km: Pengecekan filter udara dan sistem rem.
- Setiap 20.000 km: Ganti oli transmisi dan pengecekan radiator.
- Setiap 50.000 km: Pemeriksaan menyeluruh pada sistem transmisi.
Rawat Mobil Matic dengan Baik Agar Lebih Awet
Mobil matic menawarkan kenyamanan berkendara, tetapi juga memerlukan perawatan yang lebih teliti dibandingkan mobil manual. Dengan melakukan perawatan rutin seperti mengganti oli transmisi secara berkala, menggunakan oli yang tepat, memahami cara penggunaan tuas transmisi, dan menjaga sistem pendinginan, maka mobil matic bisa bertahan dalam kondisi optimal lebih lama.
Jangan lupa untuk selalu melakukan servis berkala di bengkel resmi agar performa mesin tetap prima dan terhindar dari kerusakan yang bisa merugikan. Jika Anda ingin mobil matic tetap awet, perhatikan setiap detail perawatannya!